BKP NTB Andalkan Kaum Perempuan Produksi Cabai

id tanam cabai

BKP NTB Andalkan Kaum Perempuan Produksi Cabai

ilustrasi - Ibu-ibu menanam cabai menggunakan polybag di lahan pekarangan. (ANTARA News)

"Kami berharap dari satu KRPL bisa menghasilkan 500 kilogram cabe setiap kali panen dan 225 butir telur per hari"
Mataram (Antara NTB) - Badan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat mengandalkan kaum perempuan untuk menanam cabai yang terintegrasi dengan pemeliharaan unggas guna memenuhi kebutuhan akan komoditas tersebut sepanjang musim.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Budi Septiani, di Mataram, Rabu, mengatakan program Tanam Cabai Terintegrasi Unggas (Tancap Gas) di halaman asri, teratur, indah dan nyaman (Hati) bekerja sama dengan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

"BKP bersama PKK akan memberdayakan kelompok wanita yang mengelola Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)," katanya.

Selain memenuhi kebutuhan cabai sepanjang musim, kata dia, tujuan lain program Tancap Gas di Hati PKK, adalah untuk stabilitas harga khususnya pada saat di luar musim, menekan laju inflasi dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Program tersebut juga dilakukan dalam upaya pemberdayaan kelompok wanita dalam meningkatkan pola konsumsi pangam yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).

"Di dalam program pemberdayaan kelompok wanita tersebut terdapat kegiatan usaha pengolahan pangan rumah tangga untuk menyediakan pangan yang lebih beragam," kata Budi.

Ia menyebutkan, program tersebut akan menyasar 46 desa dan kelurahan yang memiliki KRPL. Semuanya tersebar di Kota Mataram 5 kelurahan, Kabupaten Lombok Barat 5 desa, Lombok Tengah 5 desa, Lombok Timur 5 desa dan Lombok Utara 1 desa.

Selain itu, Kota Bima 5 kelurahan, Kabupaten Bima 5 desa, Dompu 5 desa, Sumbawa 5 desa, dan Sumbawa Barat 5 desa.

Masing-masing kelompok wanita pengelola KRPL, lanjut dia, akan memperoleh bantuan dana sebesar Rp10 juta untuk menanam cabai sebanyak 500 batang menggunakan polybag.

Total dana yang akan disalurkan sebesar Rp460 juta yang bersumber dari APBD dan APBN.

Sementara bantuan 250 ekor ayam siap bertelur untuk masing-masing KRPL bersumber dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB.

"Kami berharap dari satu KRPL bisa menghasilkan 500 kilogram cabe setiap kali panen dan 225 butir telur per hari. Itu analisa kami," ujar Budi. (*)