NTB Peringkat 35 dalam Literasi Keuangan

id OJK NTB

NTB Peringkat 35 dalam Literasi Keuangan

"Menurut Survei Literasi Keuangan 2016, tingkat literasi keuangan di NTB masih rendah"
Mataram (Antara NTB) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat, Yusri mengatakan tingkat literasi keuangan NTB berada pada posisi 35 dari 36 provinsi di Indonesia.

"Menurut Survei Literasi Keuangan 2016, tingkat literasi keuangan di NTB masih rendah, yakni 21,45 persen dan jauh di bawah nasional sebesar 29,66 persen," katanya di Mataram.

Melihat fakta tersebut, kata Yusri, pihaknya terus berupaya meningkatkan tingkat literasi dan edukasi masyarakat melalui beberapa program strategis.

OJK NTB telah melakukan 25 kali sosialisasi dan edukasi keuangan pada 2016 dengan sasaran aparat pemerintah, alim ulama, tokoh masyarakat, akademisi, pelajar.

Sasaran lainnya adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), petani, masyarakat pesisir serta masyarakat umum yang dilakukan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

"Total peserta sosialisasi dari 25 kegiatan yang kami lakukan tahun lalu sebanyak 12.251 orang," ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, upaya meningkatkan inklusi keuangan di NTB, juga dilakukan melalui program Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai).

Laku Pandai merupakan program keuangan inklusif yang memungkinkan masyarakat membuka rekening tabungan, menabung, dan menarik dana melalui perantara agen bank.

Sampai dengan Desember 2016, program Laku Pandai telah menghimpun sebanyak 1.828 orang agen dengan jumlah nasabah 19.438 orang dengan total tabungan Rp6,03 miliar.

OJK NTB juga mencatat program asuransi sudah menyasar 3.000 nelayan, 700 ekor sapi dan asuransi tanaman jagung seluas 4.000 hektare dengan jumlah petani sasaran sebanyak 2.000 orang.

"Itu menunjukkan perkembangan dari produk-produk keuangan yang inklusif dan memenuhi kebutuhan masyarakat NTB. Kami akan mendukung terus perkembangan produk-produk tersebut," kata Yusri. (*)