Gubernur NTB Minta Bupati Perhatikan Ketimpangan Ekonomi

id Gubernur NTB

Gubernur NTB Minta Bupati Perhatikan Ketimpangan Ekonomi

Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi. (ist)

"Saya minta bupati perhatikan masalah pertumbuhan ekonomi yang tidak berbanding lurus karena tidak dikerjakan aktor ekonomi lokal, tapi pemodal besar"
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi meminta para bupati dan wali kota di daerahnya untuk memperhatikan ketimpangan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan kesenjangan pendapatan semakin melebar.

"Saya minta bupati perhatikan masalah pertumbuhan ekonomi yang tidak berbanding lurus karena tidak dikerjakan aktor ekonomi lokal, tapi pemodal besar," kata Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi, di Mataram, Senin.

Hal itu dikatakan di hadapan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, pada acara pelatihan peningkatan kapasitas dan sumber daya manusia koperasi dan UKM NTB.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kesenjangan pendapatan atau "gini ratio" di NTB masuk kategori menengah sebesar 0,365. Idealnya untuk menjaga kesenjangan pendapatan antara orang kaya dengan yang miskin tidak terlalu lebar atau berada di angka 0,2 persen.

Menurut gubernur yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini, sebuah proses pembangunan harus mampu memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan seluruh rakyat.

Cerminan dari manfaat yang besar tersebut adalah kontribusi pelaku UMKM terhadap inklusi keuangan yang terus mengalami peningkatan secara signifikan.

Selain itu, kesenjangan pendapatan yang semakin menurun.

Lebih lanjut, kata dia, pertumbuhan ekonomi NTB dalam tiga tahun terakhir selalu di atas rata-rata nasional.

Fakta tersebut memang patut disyukuri. Namun yang masih perlu menjadi perhatian bersama adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut harus berkeadilan.

"Jangan pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh aktor yang memiliki modal besar, tapi bagaimana seluruh aktor pertumbuhan ekonomi bisa menikmati secara berkeadilan," ujarnya.

Untuk itu, TGB berharap pelatihan yang diberikan kepada lebih dari 500 pelaku koperasi dan UMKM NTB bisa menjadi salah satu solusi untuk memperkecil jarak ketimpangan ekonomi di daerahnya.

"Saya juga terus saling bernasehat dengan para bupati dan wali kota untuk bagaimana pelaku ekonomi lokal bisa terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan menikmatinya secara berkeadilan," katanya.

Pelatihan yang dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia koperasi dan UKM melalui enam pola, yakni pemasyarakatan kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat nelayan dan perempuan.

Selain itu, pelatihan perkoperasian bagi sumber daya manusia koperasi, pelatihan kompetensi manajemen dan pariwisata bagi pemandu wisata, pelatihan pengelola tempat praktikkKeterampilan usaha, dan pelatihan vokasional pada daerah tertinggal. (*)