Pemkab Lombok Barat Fokus Membangun Infrastruktur

id Lombok Barat

Pemkab Lombok Barat Fokus Membangun Infrastruktur

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid menyerahkan penghargaan kepada warga yang berprestasi di bidang pembangunan.

"Kami fokus pada tahun 2017 untuk mengakselerasi pengurangan tingkat kemiskinan"
Lombok Barat (Antara NTB) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, fokus membangun infrastruktur untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan yang mencapai 17,38 persen dari total penduduk sekitar 700 ribu jiwa.

"Kami fokus pada tahun 2017 untuk mengakselerasi pengurangan tingkat kemiskinan," kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid usai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Lombok Barat, di Gerung, Ibu Kota Lombok Barat, Senin (17/4).

Infrastruktur yang dimaksud, kata dia, adalah jalan yang bisa mempermudah investasi dan mendorong perekonomian daerah serta sarana penunjang pengairan untuk peningkatan produksi tanaman pangan.

Upaya membangun infrastruktur tersebut juga mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian melalui dana alokasi khusus tahun anggaran 2017 senilai Rp5,9 miliar.

Dana miliaran rupiah tersebut untuk membangun embung, dam parit, sumur dalam dan sumur dangkal yang tersebar di beberapa kecamatan.

"Dana untuk membangun infrastruktur tidak hanya bersumber dari APBD Kabupaten Lombok Barat, tetapi diupayakan juga ada dari Pemprov NTB dan dari pemerintah pusat," ujarnya.

Selain infrastruktur jalan dan pertanian, kata Fauzan, pihaknya juga memberi perhatian terhadap pembangunan infrastruktur pendidikan, seperti ruang kelas belajar dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Pemkab Lombok Barat juga berupaya membentuk satu sekolah unggulan di masing-masing kecamatan.

Ia menambahkan infrastruktur kesehatan juga terus di tingkatkan. Pemkab Lombok Barat mentargetkan meningkatkan jumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dari 19 unit pada 2017 menjadi 21 puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan hingga 2019.

"Jumlah tenaga dokter juga kami upayakan ditambah karena saat ini jumlahnya baru 70 orang atau sepertiga dari kebutuhan," katanya. (*)