Pupuk Indonesia Kawal NTB Kembangkan Bawang Putih

id PT Pupuk

Pupuk Indonesia Kawal NTB Kembangkan Bawang Putih

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (tengah), bersama jajaran PT Pupuk Kaltim, meninjau lokasi demplot bawang putih di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. (Foto ANTARA NTB/ist)

"Kami kawal dari sisi ketersediaan pupuk dan penerapan teknologi untuk meningkatkan hasil produksi dengan biaya usaha tani yang lebih efisien"
Lombok Timur (Antara NTB) - PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengawal program pengembangan bawang putih di Nusa Tenggara Barat dalam rangka mewujudkan swasembada komoditas tersebut pada tahun 2019.

"Kami kawal dari sisi ketersediaan pupuk dan penerapan teknologi untuk meningkatkan hasil produksi dengan biaya usaha tani yang lebih efisien," kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, saat mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, yang mengadakan kunjungan kerja ke Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Ia mengatakan, program pengawalan secara terpadu dilakukan oleh PT Pupuk Kaltim selaku anak perusahaan PT Pupuk Indonesia.

Pupuk Kaltim melakukan "demontration plot" (demplot) pada lahan percontohan seluas dua hektare. Tujuannya agar petani di Sembalun, bisa melihat dan membuktikan teknologi budi daya bawang putih yang bisa meningkatkan hasil produksi.

Pupuk Kaltim, lanjut Aas, juga menyiapkan pupuk, bibit dan pendampingan bersama instansi terkait serta penyuluh pertanian lapangan.

"Ada juga pelatihan dan sosialisasi penggunaan pupuk hayati biodex dan ecofert bagi petani," ujarnya.

Untuk keperluan demplot, kata dia, Pupuk Kaltim menyiapkan anggaran sebesar Rp220 juta untuk tiga titik demplot.

Hasil panen demplot yang diperkirakan mencapai 20 ton per hektare atau lebih tinggi dari produksi yang biasa diperoleh petani dengan perlakuan konvensional atau tanpa sentuhan teknologi.

"Hasil panennya akan dikembalikan menjadi benih lagi untuk perluasan areal tanam di Sembalun," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Husnul Fauzi, menyebutkan pihaknya diberikan target oleh Kementerian Pertanian untuk mengembangkan bawang putih di lahan seluas 10 ribu hektare.

Potensi luas lahan bawang putih di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, mencapai 4.000 hektare, namun yang sudah termanfaatkan baru 400 hektare. Sebab, sebagian besar petani sudah beralih ke tanaman hortikultura jenis lain, seperti strawberry dan kol.

Potensi lahan juga ada di Sambori, Kabupaten Bima, seluas 8.000 hektare. Namun, sebagian besar belum termanfaatkan karena masih minimnya motivasi petani menanam bawang putih.

"Kami akan mengupayakan agar NTB benar-benar bisa berkontribusi 40 persen dari total 60 ribu hektare lahan bawang putih yang dibutuhkan agar Indonesia bisa swasembada. Tentu dukungan PT Pupuk Indonesia sangat berarti," katanya.

Pada kesempatan itu, PT Pupuk Indonesia memberikan bantuan berupa sepeda motor roda 3 transmisi ganda 300 cc, dan dari anak perusahaan sebanyak 5 unit senilai Rp200 juta kepada petani di Sembalun.

Bantuan diserahkan oleh Menteri BUMN Rini Soermarno, didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, serta Direktur SDM dan Umum Pupuk Kaltim Meizar Effendi.

Pupuk Kaltim juga menyerahkan bantuan senilai Rp15 juta untuk pembangunan masjid Nurul Huda di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun.

Sebelumnya, Pupuk Kaltim sudah menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan senilai Rp150 juta berupa bantuan pupuk dan bibit kepada petani bawang putih di Desa Sembalun.

Jenis pupuk yang diberikan adalah NPK 16-16-16, pupuk hayati ecofert, biodekomposer biodex senilai 24 juta dan bibit bawang putih sebanyak 1,8 ton senilai 126 juta. (*)