Puluhan Lansia Di Mataram Berlebaran di Penampungan

id Mudik Lansia

Puluhan Lansia Di Mataram Berlebaran di Penampungan

ilustrasi - Seorang warga lanjut usia sedang ditangani perawat. (Foto ANTARA Kalteng)

"Ada 20 klien kami yang tidak punya keluarga dan kondisinya harus mendapatkan perawatan khusus sehingga tidak pulang mudik"
Mataram (Antara NTB) - Sebanyak 20 total 80 warga lanjut usia yang menghuni Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram, Nusa Tenggara, merayakan Idul Fitri 1438 Hijriah di penampungan karena tidak memiliki keluarga.

"Ada 20 klien kami yang tidak punya keluarga dan kondisinya harus mendapatkan perawatan khusus sehingga tidak pulang mudik seperti penghuni lainnya," kata Kepala Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram Darwati di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan lansia yang memiliki keluarga dan memilih pulang mudik untuk merayakan Lebaran di kampung halamannya 60 orang.

Mereka diantar sampai keluarga masing-masing menggunakan kendaraan operasional milik balai. Masing-masing lansia dikawal oleh satu orang perawat.

Puluhan lansia mudik tersebut ada yang berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

"Kami mengantar satu-satu secara bergiliran sejak Sabtu (24/6), dan yang terakhir diantar pada Kamis (29/6)," ujarnya.

Darwati menjelaskan para lansia yang berlebaran di penampungan ada yang bisa menjalankan shalat Idul Fitri, sebagian lagi ada yang tidak bisa karena kondisi fisiknya lemah dan pikun.

Bagi yang akan melaksanakan shalat hari raya akan diantar menggunakan mobil operasional ke Masjid Islamic Center atau ke lapangan Kepolisian Daerah NTB yang menjadi salah satu lokasi pelaksanaan shalat Id.

Selepas mengikuti shalat, kata dia, kliennya akan kembali ke balai untuk bersalam-salaman dengan sesama penghuni.

Mereka biasanya juga mendapatkan kunjungan dari para dermawan yang peduli dan ingin berbagi kebahagiaan Idul Fitri, sambil memberikan santunan.

"Kalau kunjungan para dermawan cukup ramai selama Ramadhan. Makanya dari santunan yang diberikan dipakai untuk membayar fidyah dan zakat fitrah untuk masing-masing penghuni balai," kata Darwati. (*)