KPU Lombok Barat Manfaatkan Peresean untuk Sosialisasi Pilkada

id KPU Lobar

KPU Lombok Barat Manfaatkan Peresean untuk Sosialisasi Pilkada

Kepala Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten Lombok Barat Suhardi. (Foto ANTARA NTB/ist)

"Kami sedang mendesain sosialisasi sehingga benar-benar sampai ke paling bawah. Salah satunya lewat kearifan lokal lomba peresean"
Lombok Barat (Antara NTB) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lombok Barat memanfaatkan kearifan lokal peresean sebagai sarana menyosialisasikan pemilihan calon kepala daerah bupati/wali kota dan calon Gubernur Nusa Tenggara Barat yang akan digelar serentak pada 2018.

Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Barat Suhardi di Gerung, Selasa mengatakan kearifan lokal menjadi salah satu cara efektif untuk menyosialisasikan pemilihan umum (pemilu) atau pemilihan kepala daerah (pilkada) kepada masyarakat luas.

"Kami sedang mendesain sosialisasi sehingga benar-benar sampai ke paling bawah. Salah satunya lewat kearifan lokal lomba peresean (olahraga tradisional). Kami juga akan melakukan siaran keliling ke pelosok desa," katanya.

KPU Lombok Barat, kata dia, juga mengutamakan edukasi bagi para pemilih pemula dari kalangan pelajar sekolah menengah atas yang tersebar di 10 kecamatan.

Suhardi menambahkan, seluruh komisioner akan ke sekolah-sekolah sebagai pembina upacara pada Senin (24/7). Momen tersebut akan dimanfaatkan untuk menyosialisasikan pemilu dan pilkada serentak tahun 2018 kepada siswa.

"Selain memanfaatkan sarana belajar Rumah Pintar atau "Berugak Demokrasi" yang ada, kami juga akan melakukan "jemput bola" dengan mendatangi seluruh sekolah," ujarnya.

Meskipun pilkada masih setahun lagi, pihaknya sudah menggencarkan sosialisasi sebagai langkah untuk mengubah cara pandang masyarakat yang masih menganggap ajang pemilu atau pilkada bukan hal penting.

Menurut Suhardi, yang menjadi hambatan dalam pemilu atau pilkada, yaitu kesadaran politik masyarakat.

Pemilu atau pilkada masih dianggap sebagai suatu ritual yang tidak memberi dampak apa-apa.

"Cara pandang itulah yang coba kami edukasi sehingga masyarakat melihat pemilu atau pilkada sebagai salah satu momentum perubahan," ucapnya.

Pilkada serentak pada 2018 akan digelar di 171 daerah. Khusus di NTB, akan digelar pilkada calon Gubernur NTB secara serentak atau bersamaan dengan pilkada calon Bupati Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kota Bima.

Suhardi mengatakan, dalam lampiran Peraturan KPU Nomor 1 tahun 2017, disebutkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sebagai calon pemilih dimulai sejak 14 Juni 2017.

Adapun pemungutan dan penghitungan suara pilkada serentak akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018, sedangkan rekapitulasi akan dilaksanakan pada 28 Juni 2018. (*)