Program Elpiji Bersubsidi di Sumbawa Diberlakukan Oktober

id Elpiji Bersubsidi

Program Elpiji Bersubsidi di Sumbawa Diberlakukan Oktober

"Mudah-mudahan tidak ada kendala, terutama yang berkaitan dengan alokasi anggaran"
Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Barat Muhammad Husni memastikan program konversi bahan bakar minyak tanah ke elpiji bersubsidi di Pulau Sumbawa akan dilaksanakan pada Oktober 2017.

"Mudah-mudahan tidak ada kendala, terutama yang berkaitan dengan alokasi anggaran. Tapi saya yakin pasti tetap dilaksanakan pada Oktober nanti," kata Muhammad Husni, di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan tim konsultan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah melakukan proses verifikasi terhadap rumah tangga sasaran kurang mampu yang akan menjadi sasaran program konversi.

Dari hasil verifikasi pada 2016 tersebut, lanjut Husni, juga sudah ditentukan jumlah rumah tangga sasaran yang akan menerima paket perdana berupa tabung gas bersubsidi ukuran tiga kilogram, termasuk isi dan kompornya.

"Jumlah rumah tangga sasaran penerima paket perdana hasil verifikasi sebanyak 254 ribu orang, termasuk di dalamnya 5.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah," ujarnya.

Menurut dia, program konversi BBM jenis minyak tanah ke gas bersubsidi di Pulau Sumbawa, harus dilakukan agar jatah elpiji bersubsidi untuk warga Pulau Lombok tidak dibawa ke Pulau Sumbawa.

Begitu juga sebaliknya, jatah minyak tanah bersubsidi untuk warga Pulau Sumbawa tidak diperdagangkan di Pulau Lombok, untuk kebutuhan omprongan tembakau virginia.

"Kami koordinasi terus dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, terkait masalah konversi tersebut," ucap Husni.

Pertamina, kata dia, juga sudah memberikan penjelasan terkait dengan kesiapan infrastruktur pendukung program konversi, seperti lokasi tangki untuk menyimpan gas.

"Untuk sementara tangki penyimpanan akan menggunakan Depo Pertamina Badas di Kabupaten Sumbawa, dan di Bima, sambil menunggu proses pembangunan depo permanen rampung," katanya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) NTB I Komang Mahendra Gandhi, mengatakan para pengusaha siap untuk mendukung program konversi BBM jenis minyak tanah ke gas bersubsidi di Pulau Sumbawa.

Pihaknya juga terus memantau kesiapan pemerintah melaksanakan program tersebut. Bahkan, sudah berkali-kali mengikuti rapat dengan berbagai pihak terkait, baik Pemerintah Provinsi NTB dan Pertamina.

"Ibaratnya, kami (Hiswana) pemain bola, pemerintah sebagai wasitnya. Jika pemerintah sudah meniup peluit tanda dimulainya permainan, kami tentu bermain. Artinya kalau sudah oke program tersebut dilaksanakan, mau tidak mau kami jalankan," katanya. (*)