Warga Lombok Barat Memproduksi 125 Kubik Sampah/Hari

id Sampah Lobar

Warga Lombok Barat Memproduksi 125 Kubik Sampah/Hari

"Dalam penanganan sampah, ke depannya kami akan menggunakan sistem zonasi, jadi unit armada pengangkut sampah harus maksimal"
Lombok Barat (Antara NTB) - Warga dan dunia usaha di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memproduksi sebanyak 125 kubik sampah dari berbagai aktivitasnya setiap hari.

"Diperkirakan sebanyak 125 kubik sampah diangkut dari tempat pembuangan sementara (TPS) menuju tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat I Nyoman Sucana, di Gerung.

Menurut dia, kondisi tersebut tidak sebanding dengan sarana unit armada kendaraan pengangkut sampah yang ada. Demikian pula dengan unit kontainer di tiap-tiap tempat pembuangan sementara yang tersebar di kecamatan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat saat ini memiliki 20 unit mobil dump truk. Namun hanya 16 unit yang laik beroperasi.

Kendaraan pengangkut sampah tersebut, lanjut Sucana, 90 persennya diproduksi di bawah tahun 2000, sehingga kondisi fisiknya memerlukan perhatian.

"Kalau sepeda motor roda tiga ada sebelas unit, semua laik beroperasi, kalau dump truck sudah ada yang kondisinya `batuk-batuk," ujarnya.

Pihaknya berharapa agar setiap tahun ada alokasi anggaran untuk pembelian unit armada pengangkut sampah.

Hal itu perlu menjadi perhatian Pemkab Lombok Barat karena tuntutan Peraturan Daerah tentang Sampah harus diimplementasikan.

Jika semua fasilitas terpenuhi, Sucana optimis penanganan masalah sampah di daerahnya akan bisa teratasi.

"Dalam penanganan sampah, ke depannya kami akan menggunakan sistem zonasi, jadi unit armada pengangkut sampah harus maksimal," ucapnya pula.

Sistem zonasi yang dimaksud, kata Sucana, adalah menata rencana TPA sementara di masing-masing kecamatan secara bertahap.

Untuk Kecamatan Gerung, direncanakan akan dibangun di area Patung Koperasi di Gerung Selatan. Sementara di Kecamatan Kediri, TPA sementara akan dibangun di area Rumah Potong Hewan (RPH) Kediri.

Di Kecamatan Kediri, lanjut dia, TPS yang ada di depan SMP Negeri 1 Kediri, akan direlokasi ke area RPH Montong Are di sebelah timur Pondok Pesantren Ishlahudin.

"Alasannya, karena TPS itu berada di tengah kota kecamatan, serta berdampingan dengan Pondok Pesantren Nurul Hakim. Kami targetkan Agustus 2017 sudah mulai beroperasi," katanya. (*)