30 orang tewas dalam sejumlah bencana terkait hujan di Pakistan

30 orang tewas dalam sejumlah bencana terkait hujan di Pakistan

Seorang pria dan ternaknya terlihat di dalam rumah yang terendam banjir setelah hujan lebat di provinsi Balochistan barat daya Pakistan, 14 April 2024. (Xinhua)

Islamabad (ANTARA) - Sedikitnya 30 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam sejumlah insiden yang berkaitan dengan hujan dalam 48 jam terakhir di Pakistan, kata Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (National Disaster Management Authority/NDMA) Pakistan pada Minggu (14/4).

Provinsi Punjab di Pakistan timur merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah, dengan 17 orang tewas dan enam lainnya terluka dalam insiden sambaran petir saat hujan lebat mengguyur beberapa distrik di provinsi itu selama 48 jam terakhir, kata Muhammad Umar, seorang pejabat NDMA, kepada Xinhua.

Di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, delapan orang tewas akibat petir dan hujan lebat. Sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, kata Muhammad Umar, seraya menambahkan bahwa di antara para korban tersebut terdapat perempuan dan anak-anak.

Hujan lebat juga merusak beberapa rumah di sejumlah wilayah negara itu. Pihak berwenang pun mengevakuasi orang-orang yang terdampar ke tempat yang lebih aman. Hujan lebat juga menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan-jalan utama dan jalan lainnya. 

Pihak otoritas telah mengimbau warga dan wisatawan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu di distrik-distrik yang terdampak selama beberapa hari.

NDMA bersama sejumlah departemen sipil lainnya dan para sukarelawan telah meluncurkan operasi penyelamatan dan bantuan di daerah-daerah yang terdampak.

Sebelumnya, Departemen Meteorologi Pakistan memprediksi hujan lebat disertai badai petir di beberapa wilayah di negara Asia Selatan itu hingga Senin (15/4), menambahkan bahwa curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor serta mengakibatkan kerusakan pada tanaman yang belum dipanen. 
Pewarta :
Editor : Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2024